Di tengah tantangan pemulihan pascabencana di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, aspek manajemen sumber daya dan ketepatan distribusi bantuan menjadi krusial. Memahami hal tersebut, lima mahasiswa dari program studi Sistem Informasi (SI) angkatan 2023 Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Airlangga turut serta dalam misi kemanusiaan di bawah bimbingan Barry Nuqoba, Ph.D., pakar di bidang Sistem Informasi.

Optimalisasi Teknologi dalam Kondisi Darurat

Keterlibatan mahasiswa Sistem Informasi dalam proyek ini bukan sekadar bantuan fisik, melainkan bentuk implementasi keilmuan dalam mengelola tantangan di lapangan. Dalam perspektif SI, penanganan bencana melibatkan:

Kolaborasi Interdisipliner

Kehadiran mahasiswa SI (Nicco, Balya, Ananda, Kevin, dan Gunawan) bersama rekan-rekan Teknik Lingkungan menunjukkan bahwa solusi untuk masalah kompleks seperti bencana alam memerlukan integrasi sistem yang baik. Jika Teknik Lingkungan fokus pada infrastruktur filter air, mahasiswa SI berperan dalam memastikan bahwa proses operasional di lapangan terorganisir dengan efektif.

“Aksi ini adalah bukti nyata bahwa mahasiswa Sistem Informasi tidak hanya bekerja di balik layar atau di depan komputer. Kami mampu turun langsung untuk memastikan teknologi yang dibawa memberikan dampak maksimal bagi pengguna (masyarakat),” ujar salah satu perwakilan tim.

Komitmen FST UNAIR untuk Sains yang Berkelanjutan

Dosen pembimbing, Barry Nuqoba, S.Si., M.Kom., Ph.D., menekankan bahwa keterlibatan ini merupakan bagian dari pengabdian masyarakat berkelanjutan. Dengan pendekatan sistem yang tepat, bantuan yang diberikan diharapkan tidak hanya bersifat sementara, tetapi menjadi solusi jangka panjang yang terkelola dengan baik.

Kegiatan ini membuktikan bahwa lulusan Sistem Informasi masa depan adalah mereka yang mampu beradaptasi dalam kondisi high-pressure dan menggunakan logika sistemik untuk memecahkan masalah kemanusiaan yang nyata.