
Salah satu prusahaan kecerdasan buatan (AI) yang menarik perhatian dalam beberapa tahun terakhir adalah DeepSeek, sebuah perusahaan AI asal Tiongkok yang didirikan pada Mei 2023. DeepSeek membedakan dirinya dengan perusahaan lain dengan pendekatan yang lebih ramping dalam pemrosesan bahasa alami (NLP) dan pengembangan model bahasa besar (LLM). Tujuan utama perusahaan ini adalah mendemokratisasi kecerdasan buatan (AI) yang lebih terjangkau, efisien, dan dapat diakses oleh lebih banyak orang.
DeepSeek memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan pesaingnya. Model DeepSeek-V3 dan DeepSeek-R1 menawarkan solusi yang lebih hemat biaya tanpa kinerja yang tinggi dengan pendekatan yang hemat sumber daya. DeepSeek-V3 beroperasi dengan konsumsi daya yang lebih rendah daripada model AI lainnya. Selain itu, DeepSeek menggunakan teknik distilasi untuk mengurangi ukuran model, sehingga berjalan lebih cepat dan lebih hemat daya.
Dalam waktu singkat, DeepSeek telah mencapai pertumbuhan yang pesat. Mereka merilis berbagai AI seperti DeepSeek Coder dan DeepSeek LLM untuk tujuan pemrograman dan umum. Namun, beberapa negara Barat, seperti AS, Australia, dan Italia, telah melarang penggunaan DeepSeek karena kekhawatiran tentang privasi data dan pengaruh pemerintah Tiongkok.
Tindakan pengamanan juga menjadi perhatian setelah serangan DDoS besar-besaran yang terjadi pada Januari 2025 terhadap DeepSeek. Serangan ini mengakibatkan kebocoran data sensitif seperti kunci API dan riwayat percakapan pengguna. Kejadian ini menyoroti kerentanan model AI sumber terbuka yang digunakan oleh DeepSeek, dan memunculkan pertanyaan tentang keamanan model-model AI ini dibandingkan dengan model lain seperti ChatGPT.